Kultivasi Mikroba - Praktikum mikrobiologi umum
PRAKTIKUM
KE –3
Kultivasi
mikroba
I.
Tujuan
1.
Memahami
cara isolasi mikroba dengan metode gores
2.
Memahami
cara isolasi mikroba dengan metode tuang
3.
Memahami
cara isolasi mikroba dengan metode sebar
4.
Memahami
cara inokulasi kultur dengan metode gesek
5.
Memahami
cara inokulasi kultur dengan metode tusuk
6.
Memahami
cara inokulasi kultur dengan metode tanam
II.
Latar Belakang
Mikroba
bisa kita dapati diseluruh lingkungan seperti di lingkungan normal dan juga di
lingkungan yang ekstrim. Oleh sebab itu,
lingkungan hidup setiap mikroba berbeda tergantung pada morfologinya dan ada
saatnya suatu lingkungan hanya spesifik
untuk mikroba tertentu.
Dengan lingkungan yang sangat luas mikroba akan
membentuk interaksi antara organisme
yang terdapat dilingkungan itu. Mikroba mempunyai peranan penting pada suatu
lingkungan. Hal ini sesuai dengan mikroba sebagai organisme tunggal atau sel
maupun koloni walaupun dalam hubungannya sebagai mikroorganisme yang mampu
berinteraksi terhadap organisme lain.
Dalam
melakukan kultivasi mikroba, faktor yang
harus diperhatikan adalah nutrisi yang terdapat pada media. Proses
pembuatan biakan murni juga harus memperhatikan kesterilan dari alat yang
digunakan karena jika tidak steril akan mengakibatkan adanya kontaminasi
mikroba yang tidak diinginkan yang akan mengganggu mikroba yang kita inginkan. Dwidjooseputo,2002 menyatakan bahwa penanaman mikroba adalah teknik memindahkan mikroba dari dari suatu media ke
media lain dengan memerhatikan
ketelitian dan seluruh alat yang digunakan pada media dipastikan tetap steril, agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba yang tidak
diinginkan.
Di
alam mikroorganisme hidup bersama-sama walaupun berbeda jenis artinya tidak
terpisah-pisah menjadi organisme tunggal. Organisme dapat diteliti sifat
biakannya dan juga morfologinya ketika
mikroorganisme itu dipisahkan sehingga membentuk media yang hanya
mengandung bakteri koloni tunggal. Untuk mendapatkan media murni yang hanya
mengandung satu jenis bakteri saja dapat digunakan pengenceran dengan bahan
cair maupun padat . Banyaknya mikroba pada suatu media membentuk koloni yang
dapat diamati dengan mata telanjang. Penanaman mikroba dilakukan agar dapat mengamati
bentuk koloni yang terbentuk. Terdapat metode yang umum digunakan yaitu metode
gores (steak plate), metode tuang (pour plate), dan juga metode sebar (spread plate).
Oleh
sebab itu, untuk penginokulasian dan menghitung jumlah koloni dalam media serta
untuk menghasilkan koloni yang terpisah-pisah maka dilakukanlah praktikum
inokulasi kultur mikroba dan teknik
isolasi untuk memperoleh bentuk-bentuk koloni yang dapat diamati secara
makroskopis.
III.
Tinjauan
Pustaka
Mikroba
ialah bagian dari mikroorganisme yang tidak terlihat karena ukurannya sangat kecil sehingga jika kita
ingin mengamatinya harus menggunakan alat bantu. Oleh karena itu mikroorganisme
disebut juga sebagai organisme microscopic. Mikroorganisme ada yang uniseluler da nada
juga yang multiseluler
Di
lingkungan mikroba hidup berkelompok atau tidak terpisah-pisah berdasarkan
jenisnya, melainkan dalam satu popilasi mikroba terdapat berbagai macam
organisme. Di laboratorium mikroba dapat dipisahkan bersadarkan jenisnya
menggunakan metode isolasi yang dapat memisahkan mikroba menjadi suatu kultur
murni sehingga dapat dipelajari strktur dan morfologinya. Pada ilmu
mikrobiologi agar kita dapat mengidentifikasi mikroba maka kita harus
menumbuhkan mikroba itu terlebih dahulu pada media tanpa kontaminasi dari
mikroba lain.
Populasi mikroba
pada lingkungan beraneka ragam dan berupa campuran. Oleh karenanya, di dalam
penelitian terhadap mikroorganisme,
perlu juga dilakukan isolasi. Isolasi mikroba adalah proses pemisahkan mikroba
dari medium campuran menjadi media murni yang artinya semua populasi sel berasal dari sel inang. Untuk meneliti mikroorganisme yang beragam ini
diperlukan teknik yang sesuai seperti pembuatan biakan murni dimana
mikroorganismenya akan dipisahkan secara individu/tunggal ,. Biakan murni ini
terdiri dari satu populasi sel yang berasal dari satu sel inang (Mirsadiq, 2013).
Yang harus diperhatikan pada saat melakukan kultivasi mikroba:
1.
Semua peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan steril
2.
Tidak memberikan kesempatan untuk terjadinya kontaminasi oleh bakteri
lain, misalnya pembukaan medium
dilakukan dengan seminimum mungkin, dan dilakukan di ruangan yang steril.
Teknik isolasi merupakan proses pemisahan mikroorganisme dari
koloninya dengan tujuan membuat kultur murni . Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengisolasi
bakteri:
- Sifat dari mikrobia yang ingin diisolasi
- Lingkungan
hidup yang
sesuai dengan mikroba tersebut
- Medium yang
sesuai serta kandungan nutrisi yang sesuai dengan mikroba tersebut
- Cara menginkubasi mikroba tersebut
- Menguji apakah
mikroba yang akan diisolasi merupakan biakan murni atau tidak
- Cara mempertahankan
mikroba agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain
Metode yang digunakan dalam isolasi:
1.
Metode spread plate
Ialah
cara mengisolasi mikroba menggunakan cara menyebarkan bakteri di media padat supaya didapatkan
kultur murni. Metode spread plate dibuat dengan cara mengencerkan media kultur mikroba.
Pengenceran dilakukan karena konsentrasi
sel-sel mikroba tidak diketahui, maka perlu dilakukan pengenceran sehingga
dalam pengenceran terdapat koloni yang terpisah.
Koloni mikroba yang terpisah membuat koloni
tersebut dapat dihitung.
2. Pour
Plate Method
(Cara Tuang)
Merupakan
mtode untuk inokulasi mikroba di media agar
yang padat. Metode ini dilakukan dengan pengenceran kultur mikroba.
3.Streak Plate Method (Cara Gores)
Metode
goresan menghasilkan koloni individu pada permukaan agar. Metode lebih cepat dan lebih mudah untuk dikuasai
namun diperlukan juga keterampilan. Metode gores pada dasarnya dipergunakan untuk isolasi koloni mikroba pada cawan petri
sehingga diperoleh koloni yang terpisah atau media murni. Metode ini umumnya dilakukan dengan cara menggores bahan yang mengandung mikroba
pada permukaan agar dengan menggunakan kawat oose pada cawan petri. Setelah itu dilakukan inkubasi maka pada bekas goresan akan tumbuh
koloni-koloni yang terpisah yang berasal
dari 1 sel mikroba, sehingga bisa diisolasi lebih lanjut. Penggoresan yang
sempurna akan memproduksi koloni yang
terpisah.
Ada 4 tipe
goresan:
Figure 1 macam-macam metode gores (Colome,2001)
a.
Goresan
T
Cawan
petri dibagi 3 menggunakan spidol dan diinokulasi secara zig-zag
b.
Goresan
kuadran
Cawan
petri dibagi menjadi 4 bagian, metode ini mirip dengan goresen T
c.
Goresan
sinambung
Goresan ini
menggunakan ose dimana ose disentuhkan pada koloni bakteri sampai setengah
permukaan agar. Lalucawan petri diputar 180 derajat sambil dilakukan goresan.
Teknik inokulasi
merupakan teknik pemindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
untuk menumbuhkan bakteri.
Metode
yang digunakan dalam inokulasi :
1.
Metode gesek
Dilakukan dengan cara menggoreskan jarum ose yang didalamnya
sudah terdapat kultur.
2.
Metode tusuk
Dilakukan dengan menusukkan jarum ose yang sudah ada
inokulumnya dan seterusnya akan dimasukkan ke media
3.
Metode tanam
Kultur dibuat ke dalam media berupa tabung reaksi. Hasilnya
akan berbentuk garis-garis.
Untuk perhitungan
koloni yang ada pada cawan petri dapat dilakukan dengan membagikan koloni yang
tumbuh berlebih. Proses penghitungan
dibuat dengan spidol/marker di bawah cawan petri. Pola penghitungan dapat dilakukan beragam. Penghitungan bisa lebih mudah jika menggunakan Colony Counter .
Pada penghitungan
jumlah sel pada mikroorganisme dapat digunakan metode penghitungan cawan (Total Plate Count). Metode perhitungan
cawan berasumsi bahwasanya sel yang hidup berkembang menjadi satu koloni.dan jumlah
koloni yang muncul di cawan petri akan digunakan sebagai indeks untuk jumlah mikrooganisme
yang ada di dalam sampel. Perhitungan ini membutuhkan kemampuan melakukan
pengenceran. Cawan petri akan diinkubasi
dan akan dilakukan perhitungan jumlah koloni yang terbentuk.
Cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni, sesuai kaidah statistik adalah
cawan yang berisi 25-250 koloni .
IV.
Bahan
dan Alat
4.1
Bahan
No |
Bahan |
1 |
Erlenmeyer |
2 |
Bunsen |
3 |
Gelas ukur |
4 |
Gelas kimia |
5 |
Neraca analitik |
6 |
Batang L |
7 |
Cawan petri |
8 |
Batang pengaduk |
9 |
Tabung reaksi |
10 |
Rak tabung |
11 |
Jarum inokulasi |
12 |
Autoklaf |
13 |
Pipet ukur |
4.2
Alat
No |
Alat |
1 |
Aquades |
2 |
NaCl |
3 |
Agar |
4 |
Ekstrak daging |
5 |
Ekstrak ragi |
6 |
Pepton |
7 |
Glukosa |
8 |
Kentang |
9 |
Kapas |
10 |
Kertas |
V.
Hasil Pengamatan
(Foto)
1. Metode gores
(4-way streak) –sebelum |
Metode gores
(4-way streak) –sesudah |
|
|
Tgl praktikum : 08 Oktober 2020 Tgl pengamatan : 09 Oktober 2020 Kultur/sampel: E.coli Media: NA Keterangan : pada medium terdapat banyak koloni bakteri
yang berwarna putih, namun di kuadran 4 ada bakteri tunggal |
2.
Metode tuang (pour plate method) – sebelum |
Metode tuang (pour plate method) – sesudah |
|
|
Tgl praktikum
: 08 Oktober 2020 Tgl pengamatan
: 09 Oktober 2020 Kultur/sampel:
NA padat Media: NA
padat Keterangan :
pada permukaan agar terdapat banyak
koloni bakteri berwarna putih |
3. Metode sebar
(spread plate method) -sebelum |
Metode sebar
(spread plate method) –sesudah |
|
|
Tgl praktikum : 08 Oktober 2020 Tgl pengamatan : 09 Oktober 2020 Kultur/sampel: E.
coli Media: NA padat pada cawan petri Keterangan :pada medium tampak banyak koloni bakteri
berwarna putih yang tersebar secara merata diatas permukaan agar |
4.
Metode gesek- sebelum |
Metode gesek-
sesudah |
|
|
Tgl praktikum :08 Oktober 2020 Tgl pengamatan : 09 Oktober 2020 Kultur/sampel: E.coli Media: NA padat
dan miring Keterangan : koloni bakteri banyak , berbentuk
zig-zag agak menyebar dan berwarna putih |
5. Metode tusuk-sebelum |
Metode tusuk –sesudah |
|
|
Tgl praktikum :
08 Oktober 2020 Tgl pengamatan :
09 Oktober 2020 Kultur/sampel: E.
coli Media: NA tegak Keterangan : bakteri tumbuh di daerah yang ditusuk |
6.
Metode tanam- sebelum |
Metode tanam-
sesudah |
|
|
Tgl praktikum : 08 Oktober 2020 Tgl pengamatan : 10 Oktober 2020 Kultur/sampel: Aspergillus niger Media: PDA miring Keterangan : koloni jamur tumbuh dan berkumpul banyak
diatas permukaan agar, koloni nya berwarna putih |
7.
Metode gores - sebelum |
Metode gores- sesudah |
|
(a)
(b) |
Tgl praktikum : 08 Oktober 2020 Tgl pengamatan : 10
Oktober 2020 Kultur/sampel: Aspergillus niger Media: PDA petri Keterangan : (a) koloni jamur tumbuh dan berkumpul
banyak diatas permukaan agar, koloni nya berwarna putih setelah 24 jam. (b)
setelah 48 jam koloni A. niger menjadi berwarna hitam |
VI.
Pembahasan
Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenismikroba dengan mikroba yang lain yang berrasal dari bermacam-macam
mikroba yang dapat dilakukan di media padat, dimana sel-sel mikroba akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Teknik-teknik isolasi mikroba:
1.
Metode
gores
Menghasilkan
koloni individu dengan mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau memindahkan kultur dari medium yang lama
ke medium yang baru. Keuntungan dari menggunakan metode ini adalah penghematan
bahan dan juga waktu. Ada kesalahan yang
umum terjadi pada saat menggunakan metode ini yaitu tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan baik untuk digores sehingga pengenceran organisme
menjadi kurang lanjut, lalu penggunaan inoculum terlalu banyak sehingga sulit
untuk memisahkan sel yang digores.
2.
Metode
tuang
Metode
penumbuhan mikroorganisme di media agar dengan menuangkan kultur murni dengan
cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan kultur bakteri. Keuntungan
dari menggunakan metode ini ialah media yang ditumbuhkan dapat tersebar merata di
media agar. Adapun kekurangan dari metoda ini adalah kurang cocok digunakan
dalam isolasi mikroba yang bersifat aerob
3.
Metode
sebar
Merupakan
metode yang digunakan dalam menumbuhkan mikroba dalam media agar dengan cara
menuangkan kultur murni pada media agar yang telah memadat. Kelebihan dari
metode ini adalah mikroorganisme yang tumbuh tersebut tersebar secara merata
pada media agar. Adapun kekurangannya adalah tidak cocok digunakan dalam
isolasi mikroba yang bersifat anaerob.
4.
Metode
tusuk
Teknik
menumbuhkan mikroorganisme dengan cara menusukkan jarum oose ke media dimana di
ujung jarum ose sudah terdapat inoculum. Keuntungan dengan menggunakan metode
ini adalah mikrobanyanya akan tumbuh pada bagian yang ditusukkan saja sehingga
mudah diamati. Adapun kekurangannya adalah jika oose nya masih panas dapat
merusak pertumbuhan bakteri
5.
Metode
gesek
Dengan
cara menggoreskan jarum oose yang sudah ada kulturnya kr media agar di tabung
reaksi. Keuntungan dari menggunakan metode ini adalah mikroba tumbuh sesuai
arah gesekan dimana koloni yang dihasilkan semakinsedikit karena mikroba tumbuh
mengikuti arah gesekan
6.
Metode
tanam
Dengan
cara menempelkan inokulumnya ke media PDA miring, metode ini digunakan untuk menumbuhkan jamur karena jamur hanya
akan diletakkan saja di media. Karena jamur memiliki spora sehingga dia bissa
menyebarkan sporanya di medium
Dari semua metode yang
digunakan dalam percobaan ini yang
paling menguntungkan adalah metode gores dikarenakn menghemat waktu dan bahan.
Morfologi
koloni yang tumbuh
Metode |
Koloni |
Ukuran |
Keseluruhan |
Gores |
Berkumpul diatas permukaan
agar, berwarna putih |
Sedikit |
Ciri-ciri berwarna putih dan
medium digores dari kuadran 1 ke kuadran 4 |
Tuang |
Tebal dan berwarna kuning
kecoklatan |
Banyak |
Mikroorganisme tumbuh di atas
permukaan dan dibawah medium |
Sebar |
Tebal dan berwarna kuning |
Banyak |
Bakteri tumbuh menyebar di
sekitar sekitaran medium |
Gesek |
Tebal dan berwarna putih |
Banyak |
Jamur tumbuh mengikuti gesekan
pada medium dan akan menyebar karena jamur menyebarkan sporanya |
Tusuk |
Berkumpul diatas mermukaan agar
miring |
Sedikit |
Bakteri tumbuh hanya di medium yang terkena tusuk |
Tanam |
Tebal dan berwarna putih |
Banyak |
Jamur akan menyebar ke seluruh
medium karena jamur menyebarkan sporanya |
Prinsip penetapan total mikroba
dari sampel padat dan cair adalah
prinsip metode hitung cawan, yaitu jika sel mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba akan membentuk koloni yang
makroskopis atau dapat dilihat secara langsung tanpa menggunakan mikroskop.
Keuntungan dari menggunakan metode
ini adalah hanya sel yang masih hidup saja yang dapat dihitung. Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus . metode ini
dapat dgunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba.
Adapun kelemahan dari metode ini
adalah medium dan kondisi inkulasi yang berbeda menghasilkan nilai yang
berbeda-beda, memerlukan persiapan dan waktu inkubasi yang lama. Hasil
perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya karena sel membentuk
koloni.
Berdasarkan
jurnal yang telah ditelaah pada proses kultivasi mikroba dipengaruhi oleh
kondisi tanah, temperature dan pH. Kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan
mikroba adalah pada rentang pH 5,0-6,0 (lambui dan jannah 2017). Temperature tanah optimum bagi pertumbuhan
mikroba berkisar 27,04o – 32o C (Suriani et al. 2013).
Semakin rendah jumlah substrat pada media, maka bakteri yang tumbuh juga sedikit,
maka dari itu substrat sangat diperlukan dalam penumbuhan mikroba (Wulandari
dan Herdyastuti 2013).
VII.
Kesimpulan
Setelah melakukan
praktikum kultivasi mikroba dapat dibuat kesimpulan bahwa:
1.
Telah
diketahui cara mengisolasi mikroba dengan menggunakan metode gores, dimana
pertama sekali kita harus membagi cawan petri menjadi 4 bagian atau 4 kuadran
dimana setiap kuadran akan digoreskan bakteri secara secara berhubungan kecuali pada kuadran 1 dan
4. Disetiap kuadran akan menghasilkan jumlah bakteri yang berbeda-beda dan akan
dihasilkan bakteri yang berkoloni tunggal di kuadran ke 4.
2.
Telah
diketahui cara mengisolasi mikroba
dengan metode sebar (spread plate),
yaitu dengan cara menuangkan bakteri sebanyak 0,1 ml ke permukaan NA padat dan
menyebarkan bakteri secara merata meletakkan batang L di atas permukaan NA dan
bakteri yang sudah dituang sambil cawan petri diputar.
3.
Telah
diketahui cara mengisolasi bakteri dengan metode tuang (pour plate), adapun caranya adalah dengan menuangkan suspense
sebanyak 0,1 ml dan medium NA kedalam cawan petri dan
meratakannya agar tercampur dengan cara memutar caawan petri membentuk angka
delapan.
4. Telah diketahui cara
menginokulasi kultur dengan metode gesek, yaitu dengan cara mengambil kultur
murni menggunakan jarum oose dan menggesekkannya secara zig-zag ke medium padat
(NA miring)
5.
Telah
diketahui cara menginokulasi kultur dengan metode tusuk, yaitu dengan cara
mengambil kultur murni menggunakan jarum oose dan menusukkannya ke agar tegak
yang padat. Bakteri hsnys tumbuh pada
wilayah yang sudah tertusuk saja.
6. Telah diketahui cara
menginokulasi kultur dengan metode tanam. Yaitu dengan cara mencongkel sedikit
medium yang mengandung jamur dan menempelkan potongan medium yang ditumbuhi
miselium pasa PDA miring menggunakan kawat oose. Maka jamur akan tumbuh
menyebar tidak hanya pada titik itu saja karena jamur menyebarkan
sporanya.
7. Kultur staphylococcus aureus dan E.coli dapat ditumbuhkan pada media NA
dalam waktu 24 jam
8. Kultur S. cerevisiae ditumbuhkan pada media PDA
dan diamati pada waktu 48 jam
VIII.
Komentar
Posting Komentar